Rabu, 08 Agustus 2007

Perilaku Konsumsi Mahasiswa Unnes

Pendahuluan

Mahasiswa merupakan sebutan status seseorang yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi. Peralihan status dari siswa (dari jenjang pendidikan menengah atas) menjadi mahasiswa tentunya akan di barengi dengan pertukaran simbol-simbol yang akan memaknai bahwa dirinya adalah mahasiswa, bukan lagi siswa. Pada saat itulah terjadi pertukaran identitas, baik identitas sosial dan kultural.


Hal yang paling mendasar dan dapat dilihat langsung terjadinya perubahan status dari siswa menjadi mahasiswa adalah tentang apa dan bagaimana yang dikonsumsi dalam keseharianya. Ruang lingkup barang yang dikonsumsi yang dimaksud bukan hanya dalam batasan meteri saja, namun sampai kemudian pada khasanah sosial dan budaya. Dengan perilaku konsumsi tersebut di atas, kemudian golongan muda yang energik ini mampu menciptakan gaya hidup yang khas, sebut saja gaya hidup ala mahasiswa.


Berdasarkan latar belakang di atas, perlu kiranya diangkat sebuah profil mahasiswa dalam hal gaya hidupnya, khususnya budaya konsumsinya. Hal ini akan menarik karena yang akan dipotret adalah mahasiswa baru sampai dengan mahasiswa semester akhir, dimana sedang mengalami proses inisiasi yang kemudian setiap individu tersebut akan melakukan pertukaran simbolik dari predikat siswa menjadi mahasiswa.


Rumusan Masalah

Mahasiswa merupakan golongan intelektual yang banyak manyimpan sisi-sisi menarik untuk di bedah. Beberapa sisi yang dapat di angkat diantara sisi politiknya, sosialnya, budayanya, ekonominya, keseniannya, dan yang lainnya. Namun pada kesempatan kali ini, kajian ini akan memfokuskan pada sisi sosial dan budayanya. Lebih khusus lagi, permasahan yang akan diangkat yaitu tentang budaya komsumsi mahasiswa baru di Unnes dalam melakukan pertukaran simbol-simbol dari status siswa mejadi mahasiswa sebagai wujud labelisasi bahwa mereka adalah mahasiswa.


Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari lapangan (realita) tentang bagaimana budaya komsumsi mahasiswa baru di Unnes dalam melakukan pertukaran simbol-simbol dari status siswa mejadi mahasiswa sebagai wujud labelisasi bahwa mereka adalah mahasiswa.


Luaran Penelitian

Luaran yang akan di hasilkan yaitu dalam bentuk narasi visual (VCD) dan artikel populer. Denganmenikmari hasil penelitian ini, diharapkan pembaca mendapatkan tentang apa dan bagaimana yang di konsumsi dan apa makna di balik penggunaan materi itu. Hasil naratif visual ini diduga kuat sangat bermanfaat kepada pihak wirausaha yang menjual bahan/barang kebutuhan gaya hidup mahasiswa.


Telaah Pustaka


Kebudayaan Konsumen

Menurut Chaney (2003;54) konsumsi adalah seluruh tipe aktifitas sosial yang orang lakukan sehingga dapat di pakai untuk mencirikan dan mengenal mereka, selain (sebagai tambahan) apa yang mungkin mereka lakukan untuk hidup. Chaney menambahkan, gagasan bahwa konsumsi telah menjadi (atau sedang menjadi) fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural mendasari gagasan lebih umum dari budaya konsumen. Menurut Baudrillard, kita hidup dalam era di mana masyarakat tidak lagi didasarkan pada pertukaran barang materi yang berdaya guna, melainkan pada komoditas sebagai tanda dan simbol yang signifikansinya sewenang-wenang dan tergantung kesepakatan dalam apa yang disebutnya kode (Sutrino dan Putranto. 2005:262). Hal senada juga dikatakan oleh Tumenggung dimana pada saat ini telah terbentuk masyarakat konsumen, yaitu masyarakat di mana orang-orang berusaha mengafirmasi, meneguhkan identitas dan perbedaannya, serta mengalami kenikmatan melalui tindakan membeli dan mengkonsumsi sistem tanda bersama (dalam Sutrino dan Putranto. 2005:263).


Budaya konsumen menurut Featherstone yaitu hubungan penggunaan benda-benda dan cara-cara melukiskan status (Chaney, 2003:67). Dengan melakukan kosumsi, setiap orang akan membentuk gaya hidupnya. Gaya hidup menurut Chaney (2003;40) adalah pola-pola tindakan untuk membedakan antara satu orang dengan orang lain atau gaya hidup adalah seperangkat praktik dan sikap yang masuk akal dalam konteks tertentu. Gaya juga diartikan sebagai cara-cara terpola dalam menginvestasikan aspek-aspek tertentu kehidupan sehari-hari dengan niali sosial atau simbolik; tapi ini juga berarti gaya hidup adalah bermain dengan idenitas. Masih dengan Chaney, gaya hidup juga dipandang sebagai proyek kreatif dan hal tersebut merupakan bentuk-bentuk pendeklarasian yang memuat penilaian-penilaian aktor dalam menggambarkan lingkungannya.



Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga akan menghasilkan data deskriptif yang akan didesaian dalam bentuk narasi visual (film ilmiah populer).


Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Negeri Semarang (dulunya IKIP Semarang), yang terletak di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang sendiri memiliki tujuh fakultas, yaitu FIS, FIP, FT, FMIPA, FE, FIK dan FBS. Pemilihan informan secara acak, tanpa membedakan latar belakang disiplin ilmu atau yang lainnya.





Fokus Penelitian

Penelitian ini memfokuskan pada dua masalah, yaitu mengkafer penggunaan benda-benda dan cara-cara melukiskan status dalam kesehariannya.


Sumber Data Penelitian

Untuk mendapatkan data penelitian, penelitian ini menggunakan empat sumber, yaitu; informan (mahasiswa, tokoh, pengamat dan ahli), foto/dokumentasi, kenyataan yang diamati dan pustaka.


Alat bantu penelitian

Penelitian ini akan menggunakan alat perekam visual (handy camp/sejenisnya) sebagai alat bantu utama. Adapun alat bantu penelitian lainnya akan disesuaikan berdasarkan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.


Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.


Metode Analisis Data

Data akan di analisis dengan kepustakaan terpilih sebagai peso analisanya serta responsibilitas peneliti dalam melihat, merasakan dan memaknai tentang kode-kode yang digunakan di lapangan.



Daftar Pustaka

Chaney, David. 2003. Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta. Jalasutra.


Putranto dan Sutrisno. 2005. Teori-Teori Kebudayaan. Yogyakarta. Kanisius.




1 komentar:

unnes diskusi mengatakan...

mahasiswi unnes memang ada yang jadi ayam kampus, tapi masih banyak juga yang sholekhah.