Tulisan ini merupakan hasil penelitian dengan metode kualitatif dengan cara wawancara langsung kepada pemilik warun makan warteg. Penelitian dilengkapai dengan instrumen pertanyaan dan alat dokumentasi dalam bentuk foto digital. Penelitian di lakukan dua kali, yaitu pada tanggal 30 Agustus dan 09 September 2006. penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahan sebagai berikut; pertama, menyampaikan maksud dan tujuan untuk melakukan penelitian, kedua, melakukan waktu kapan dapat dilakukan wawancara, ketiga, melakukan wawancara, keempat, menulis hasil wawancara ke komputer. Penelitian ini dilakukan dengan cara membeli makanan di warung warteg. Kedekatan penelitian dengan informan sejak semester satu sangat membantu kelancaran wawancara.
Dari sepuluh warung yang dipilih sebagai sempel tentang kewirausahaan pedagang pemilik rumah/warung makan di kelurahan sekaran kecamatan gunungpati kota semarang adalah warung makan warteg. Warteg kepanjangan dari kata warung Tegal, alias warugn yang dimiliki oleh orang asli tegal jawa tengah. orang-orang mengenal warung ini khusus untuk tempat makan orang kelas ekonomi menengah ke bawah. Salah satu sampel warung yang dipilih adalah warteg miliknya bapak Abdul Abdurrohim kelahiran tegal 18 Septerber 1967. alamat warung berada di jalan raya Sekarantepatnya di depan gang nangka atau di sebelah kiri gang rambutan saat menuju ke kampus Unnes. Adapun tiga permasalahan akan di laporkan pada tulisan di bawah ini.
Profil Abdurrohim: Pedagang Warteg
Abdurrohim, kelahiran Tegal, 18 September 1967. Alamat asal yaitu di desa Debong Tengah Rt; 02/IV Kecamatan tegal selatan Kodya Tegal. yaitu di Sosok pedagang warteg yang memiliki du warung makan ini pernah duduk di bangku sekolah dasar namun tidak lulus. Sejak menikah dengan istri tercintanya, samapi saat ini dikaruniai sejumlah dua orang putra yang sedang duduk dibangku sekolah SMP dan SD. Sampai saat ini pak Abdurrohim telah mampu membangun rumah, dan pekarang seluas seratua meter persegi. Pak abdurraohim pernah memiliki sepada motor, namun suatu ketika saat membangun rumah kurang material kemudian sepeda motornya di jual untuk membangun rumahnya. Adapun tabungan saat ini yang di milikinya tidak mau di sebutkan, namun menurut pengakuannya, setiap pedagang pasti memiliki tabungan di bank. Dalam sebulannya pak Abdurrohim dapat menabung senilai 1.000.000 ruiah. Menurut pemilik warteg ini, “gaya hidup sederhana, ora usah neko-neko”.
Pemikiran wirausaha pedagang pemilik warung makan Warteg di keluarahan Sekaran
Usaha warung makan Warteg milik pak Abdurrohim ini dilatarbelakangi karena untuk masa depan anak dan istrinya. Pada tahun 1996 pak Abdurrohim dalam keseharinnya kerjaannya hanya ngecet bangunan di kota tegal selatan. Namun profesi yang digelutinya tidak bertambah menjanjikan kelangsungan hidupnya, hal ini dikarenakan tuntutan kebutuhan kian hari semakin bertambah. Pada saat itu pak Abdurrohim berkunjung pada adik sepupunya yang telah lama membuka usaha warung makan untuk menanyakan bagaimana cara mendirikan warung makan. Terhitung tiga kali pak Abdurrohim mendatangi warung adiknya untuk melakukan konsultasi membuka usaha warung makan. Kemudian pada tahun 1990 pak Abdurrohim melakukan survey pertama kali di Undip Tembalang. Dengan modal mepat juta pak Abdurrohim membuak warung makan warteg pertama kali di Semarang. Namun tidak lama kemudian tepatnya pada tahun 1996 pak Abdurrohim mampu membuka Warteg lagi di kelurahan Sekaran ini.
Adapun pemikiran tempat usaha warung makan warteg yang di pilih oleh pak Abdurrohim di sekaran antara lain sebagai berikut; mengembangkan usaha warteg yang ada di undip tembalang, memiliki tempat yang strategis, dekat dengan tempat bahan dan perlengkapan warung makan, terletak pad ajalur ransportasi utama, mengubungkan beberapa jalur kosokosan mahasiswa, termasuk tanah kontrak yang di bangun sendiri.
Model pengelelolaan usaha yang disukai oleh pak Abdurrohim yaitu sebagai berikut; pak Abdurrohim langsung terjun selama 24 jam diwarung, segala bahan perlengkapan warung dan menu di tentukan oleh pak Abdurrohim, karyawna warung dipilih bukan karena hubungan darah, sebulan sekali karyawan diroling, menu disajikan selengkap mungkin, memberikan gajian kepada karyawan tepat waktu, dan menabung.
Persaingan usaha dipandang suatu hal yang biasa. Pak Abdurrohim percaya bahawa allah akan memeberikan rejeki pada hambanya, ketika hambanya nggolek rejeki. Pak Abdurrohim dalam mengembangkan usahanya melakukan kerjasa sama antar pedagang warteg dalam benuk acara arisan. Arisan di lakukan tiga dalam sebulan untuk kalangan pedagang warung makan warteg. Arisan ini tempatnya di karang ayu Semarang. Setiap pada tanggal 1 dan tanggal 15 dilakukan arisan senilai 200.000 per orang, dalam setiap kali putaran dudapatkanuang senilai 4.000.000 –an. Sedangkan pada setiap tanggal 5 dilakukan arisan perorangnya sebesar 500.000 –an, dalam sekali putaran didapatkan uang senilai 12.000.000 rupiah. Dalam setiap pertemuan yang dibingkai dengan acara arisan selalu dilakukan diskusi tentang keadaan dan kondisi warung yang di kelola dari masing-masing anggota. Adapun permasalahan yang serng diangkat adalah masalah penyeragaman harga dan solusi dari permasalahan yang dihadapai dari tiap-tiap warung anggota.
Menyinggung tentang kelangsungan usaha warung makan warteg, pak Abdurrohim mengatakan, “warung makan ini untuk anak-naka saya nanti”.
Perilaku pedagang warteg dalam memeberikan pelayanan dan kepuasan kepada konsumen
Menjaga citra rasa adalah hal yang utama yang dilakukan oleh pak Abdurrohim dalam menarik pemebeli makanan dan minuman di aung makan wartegnya. Untuk selalu meningkatkan kualitas rasa, pak Abdurrohim melakukan rutinitas sebagai berikut; memilih bahan-bahan makanan yang berkualitas, memilih bumbu-bumbu pilihan, kalau makanan lebih di buang, yang memasak ahlinya, menu beragam, salam memasak tidak sekali banyak, setiap 1 jam sekali memasak. Warteg di buka mulai jam 05.00 pagi. Pada sat itu warungnya telah siap dengan sajian seperti biasa, walaupun terkadang belum komplit menunya. Kemudian tutupnya warung sampai jam 02.00 malam. Berbagai jenis menu dari A sampai Z tersedia di warng ini (lihat tabel menu warteg). Untuk mengobai kejenuhan di warung, TV dan radio sebagai hiburan disela-sela kejenuhan melayani pelanggan. Serta di setiap ada lonjakan harga bakhan dasar menu makanan, harga tidak di naikkan secara spontan.
Memilih bahan kelengkapan makanan dan minuman juga termasuk yang terpenting menurut pak Abdurrohim. Dalam sehari-sehari, pak Abdurrohim selalu memilih sayuran dan bumbu yang maih segar, harga tidka harus yang paling murah tetapi yang terbagus, menyediakan minuman yang sedang ngetrend, melakukan penggantian menu dalam sikulus satu mingguan, menyediakan menu dalamkeseokan harinya ketika pembeli menanyakan menu yang tidak tersedia di warung makannya.
Dalam hal penentuan harga, pak Abdurrohim selalu melakukan standari harga dengan warung makan warteg se-Semarang. Dalam hal penentuan harga telah dirumuskan bersama-sama dengan sesama pedagang warung makan Warteg di semarang tepatnya di karang Ayu. Adapun penetuan harga biasanya di lakukan dengan cara mengkalkulasi tentang keuntungan dari modal/beban yang dikeluarkan untuk membeli bahan perlengkapan makanan dan minuman, gaji karyawan, sewa kontakan.
Pak Abdurrohim dalam mengembangkan hubungannya dengan konsumen terbilang unik. Dalam kesehariannya, Pak Abdurrohim, kelahiran Tegal, sebagian besar waktunya di habiskan di depan warungnya sembari duduk di atas kursi panjang di pinggir jalan raya Sekaran. Setiap saat pak Abdurrohim senyum dan melambaikan tangannya kepada seseorang yang kelihatannya dekat dan kenal dengannya. Sok kenal dan sok dekat adalah kunci utama untuk menarik konseumennya. Sapaan akrap dan pelayanan yang ramah saat pembeli makan di warteg menjadi hal yang wajib di lakukan. Hampir setiap pembeli yang masuk di warungnya, semuanya dikenali wajahnya, namun untuk menghafal nama adalah hal yang paling sulit untuk pemilik warteg di pojok gang rambutan ini.
Pak Abdurrohim tergolong pedagang yang sangat hatihati dalam menjaga hubungan sosial dengan masyarakat di kelurahan Sekaran. Setiap kali di undang untuk urusan rapat RT selalu menye,patkan hadir, anpa di wakilkan. Partisipasi sosial seringkali dilakukan setiap minggu pertama dalam setiap bulannya yaitu ikut kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Pak abdurrohim juga selalu menyediakan uang jimpitan dalam setiap malem untuk ronda keliling yang dilakukan oleh RT setempat.
Kelangsungan perkembangan usaha warung makan warteg di kelurahan Sekaran.
Pak Abdurrohim tidak memiliki perkerjaan lain selain membuka warung makan warteg di sekaran Unnes dan di tembalang Undip. Warung makan warteg sebagai pekerjaan pokok. Pekerjaan menjadi pedagang warung makan ini adalah pertama kali, bukan pekerjaan orang tuanya, adapaun pekerjaan orang tuanya yang ada di tegal sampai saat ini masih bertani. Warteg di Sekaran merupakan cabang dari usaha wateg pertama kali bukanya pada tahun 1996 di Tembalang. Dalam perjalanan hidupnya, usaha pertanian yang dilakuakan oleh orang tuanya dipandang tidak mencukupi kebutuhan dalam sehari-hari. Warung makan warteg yang saat ini dimiliki sejumlah du awarung ini di kemudian hari akan diwariskan kepada anak-anaknya. Pak Abdurrohim mengatakan, “anak itu harus lebih baik dari pada bapaknya”.
Di bawah ini adalah daftar harga menu di warteg pak Abdurrohim
Jenis makanan dan minuman | Harga per satuan (Rp) |
Nasi ramer + telur | 2.500 |
Nasi rames + sate | 2.500 |
Rames biasa | 1.500 |
Rames mangut | 3.000 |
Opor ayam | 3.500 |
Rames kikil | 2.500 |
Rames teri | 2.500 |
Rames tahu bacem | 2.000 |
Rames kerang | 2.500 |
Rames udang | 2.500 |
Nasi sayur | 1.500 |
Rames mendoan | 1.800 |
Rames tahu | 1.800 |
Rames bakwan | 1.800 |
Es teh | 800 |
Teh manis | 600 |
Es marimas segala rasa | 1000 |
Es jeruk | 1.200 |
Es koffe mix | 1.500 |
Kopi racik | 1.000 |
Es susu | 1.500 |
Es Extra joss | 1.500 |
Di bawah ini adalah daftar belanja bahan kelengkapan makanan dan minuman warung makan warteg pak Abdurrohim setiap harinya;
Jenis bahan makanan dan minuman | Jumlah (Kg) |
Beras | 25 |
Minyak | 6 |
Telur | 5 |
Gandum | 3 |
Gula | 5 |
Sayur-sayuran | 1,5 |
Kentang | 3,5 |
Cabe biasa | 1 |
Cabe ijo | 1,5 |
Garam | 0,3 |
Micin | 0,3 |
Gula jawa | 0,5 |
Jeruk | 1 |
Teh | 0,3 |
Mie rebus+goreng | 10 bungkus |
Dalam setiap harinya pak Abdurrohim selalu menegeluarkan anggaran sebesar 500.000 untuk belanja komplit. Dalam setiap harinya pendapatan kotor minimal 700.000 rupiah dengan laba bersih tidak kurang dari 200.000 rupiah. Setiap tahunnya pak Abdurrohim membayar beban biaya kontrak sebesar 7.500.000 rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar